1. STERLING SILVER, FINE SILVER, ARGENTUM SILVER dan GERMAN SILVER
PERAK atau SILVER, jaman dahulu dikenal sebagai ARGENTUM. Percaya atau
tidak, suatu masa di jaman kuno dulu perak pernah dinilai lebih berharga
daripada emas, karena lebih jarang ditemukan. Sifat perak murni sama
dengan emas murni, yaitu terlalu lunak untuk langsung dipergunakan, oleh
sebab itu perlu dicampur terlebih dahulu dengan logam lain (dibuat
alloy). Biasanya, logam yang menjadi pilihan untuk mencampurnya adalah
COPPER (tembaga) karena sifatnya yang dapat mengeraskan perak tanpa
mempengaruhi karakteristik kilau perak.
a. STERLING SILVER
merupakan alloy yang paling umum digunakan dalam pembuatan perhiasan.
Terbuat dari Perak murni seberat 92.5% yang dicampur dengan logam lain
seberat 7.5% (biasanya Tembaga) atau disebut mempunyai millesimal
fineness 925. Untuk membuat 100 gram kawat Perak, biasanya saya membeli
bijih perak murni yang kemudian dicampur Tembaga dengan perbandingan 98
gram Perak + 2 gram Tembaga sehingga menjadi Perak berkadar millesimal
fineness 980.
b. FINE SILVER atau disebut juga PURE SILVER (Perak Murni)
mempunyai kadar Perak 99,9%. Perlu saya tegaskan bahwa tidak ada yang
namanya Perak Murni 100% karena pasti ada jejak-jejak ketidakmurnian
yang berasal dari logam lain yang tidak mungkin bisa dihilangkan. Dengan
demikian FINE SILVER merupakan jenis Perak terbaik dengan kadar
millesimal fineness 999. Biasanya dijual dalam bentuk Perak batangan dan
jarang dipergunakan untuk membuat perhiasan karena terlalu lunak.
c. ARGENTUM SILVER
merupakan alloy Perak modern yang terbuat dari campuran (92.5% Perak)
dengan (7.5% Tembaga + Metalloid Germanium). Pengurangan kadar Tembaga
dengan mencampurkan Metalloid Germanium membuat jenis perak ini lebih
tahan terhadap tarnish. Argentum Silver dianggap tetap tergolong ke
dalam Sterling Silver karena kadar Peraknya tetap 92.5%.
d. GERMAN SILVER atau NICKEL SILVER
sebetulnya merupakan istilah yang menyesatkan konsumen karena sama
sekali tidak mengandung SILVER. German silver adalah alloy campuran
COPPER, ZINC dan NICKEL. Nama lain yang mirip adalah ALPACA, yang sama
dengan german silver namun mengandung tambahan logam TIN. Nama lain yang
juga menyesatkan adalah TIBETAN SILVER, yang mana biasanya juga tidak
mengandung silver sama sekali. Tentang tibetan silver baca di Wiki:
Tibetan Silver.
Perawatan perhiasan Perak: Seiring waktu dan penggunaan sehari-hari,
perhiasan perak dapat berubah menjadi kehitaman (untuk perhiasan perak
yang non oksidasi) dan hilang kilaunya. Sebetulnya untuk perhiasan perak
semakin sering dipakai semakin baik, asal dijauhkan dari bahan-bahan
kimia semisal Bayclin. Namun demikian sulphur di lingkungan kita juga
dapat membuat perhiasan perak menjadi kehitaman. Perhiasan perak dapat
dicuci dengan air sabun hangat dan digosok dengan sikat gigi halus. Saat
tidak dipergunakan, simpan perhiasan perak terbungkus kain atau
masukkan ke dalam kotaknya. Sesekali bersihkan menggunakan kain polish
atau cairan pembersih perak.
2. GOLD FILLED dan GOLD PLATED
a. GOLD FILLED berbeda dengan GOLD PLATED.
Pengertian GOLD FILLED yaitu terbuat dari logam (biasanya alloy
Brass/Kuningan) sebagai core atau inti yang kemudian di
“bonded/fused/welded” dengan Emas (biasanya berkadar 10 karat – 18
karat). Jadi emas seolah-olah menyatu dengan logam intinya, bukan
sekedar melapisinya seperti sebuah lapisan tipis seperti pada GOLD
PLATED. Di Amerika, label GOLD FILLED dan diikuti kadar karatnya (misal
14K GF) harus sudah memenuhi standar peraturan yang ditetapkan oleh
Federal Trade Commission (FTC). GOLD FILLED jauh lebih baik dibandingkan GOLD PLATED karena mengandung
lebih banyak emas (100 kali sampai 100.000 kali lebih tebal emasnya
dibanding GOLD PLATED) dan tidak mengelupas saat ditekuk atau di pukul
dengan palu. Dengan pemakaian normal dia juga tahan bertahun-tahun tidak
akan mengalami tarnish, dan biasanya dapat dipakai oleh orang-orang
yang berkulit sensitif yang mudah alergi terhadap logam non Emas.
b. GOLD PLATED
Terbuat dari logam semisal Tembaga dan Perak yang diberi lapisan tipis
emas melalui proses electroplating. Lapisan emasnya lebih mudah luntur
dibandingkan GOLD FILLED dan harganya juga lebih murah.
Perawatan perhiasan GOLD FILLED: Jika dirawat dengan baik maka perhiasan
GOLD FILLED bisa bertahan for a life time. Sama halnya dengan cara
merawat perhiasan perak, jauhkan perhiasan GOLD FILLED dari bahan-bahan
kimia semisal Bayclin, dll. Pembersihannya bisa dengan menggunakan air
sabun hangat atau kain polish, atau dibersihkan di toko emas langganan.
Jangan digosok terlalu keras saat pembersihan.
3. COPPER
Copper atau Tembaga merupakan jenis logam tertua yang dipergunakan oleh
manusia yang hingga sekarang masih luas dipergunakan. Tembaga merupakan
penghantar panas dan listrik yang sangat baik. Tembaga mudah dibentuk,
dikombinasikan dengan berbagai elemen lain dan diolah menjadi
bermacam-macam alloy. Aslinya, tembaga yang terkena udara lembab atau
sering dipakai setelah beberapa waktu akan berubah warna menjadi
kehijauan. Jaman dulu, lapisan kehijauan pada Tembaga ini disebut
VERDIGRIS, asal katanya dari “VERT-DE-GRICE” sebuah frase bahasa
Perancis kuno yang berarti “Green of Greece”. Untuk perhiasan, setelah
beberapa lama perhiasan Tembaga akan menjadi suram dan mungkin akan
meninggalkan jejak warna kehijauan pada kulit. Perhiasan-perhiasan
tembaga yang saya buat biasanya sudah saya oksidasi menjadi antik
kehitaman, atau saya patina (warnai) menjadi bermacam-macam warna
kemudian masih dilapis lagi dengan wax khusus yang biasa dipergunakan
oleh museum sehingga lebih tahan lama.
Perawatan perhiasan Tembaga: Apabila setelah sekian lama perhiasan
tembaga anda mulai suram maka untuk membuatnya kemilau kembali dapat
menggunakan cairan pemoles tembaga atau cukup direndam selama beberapa
saat menggunakan bahan asam semisal cairan jeruk atau saos tomat. Untuk
bagian-bagian yang berlekuk atau terdapat gulungan kawat, bersihkan
dengan digosok sikat gigi halus kemudian bilas air hingga bersih.
Apabila terdapat batu-batu atau gemstones pada perhiasan Tembaga,
usahakan tidak terkena cairan asam. Saat sedang tidak dipakai bersihkan
perhiasan tembaga dengan lap lembut dan simpan rapat di dalam plastik
atau kotaknya.
wax_tembaga_kuningan
wax yg biasa dipergunakan oleh museum untuk melindungi permukaan lukisan, patung, kertas bersejarah, dll.
4. Kawat BRASS
BRASS atau Kuningan merupakan alloy yang terbuat dari campuran Tembaga
dengan Zinc. BRONZE berbeda dengan BRASS, yaitu terbuat dari campuran
10-20% Tin dengan Tembaga. Sama dengan perhiasan Tembaga, perhiasan
BRASS setelah beberapa lama dapat berubah warna (tarnish).
Perhiasan-perhiasan kuningan yang saya buat biasanya sudah saya oksidasi
menjadi antik kehitaman, atau saya patina (warnai) menjadi
bermacam-macam warna kemudian masih dilapis lagi dengan wax khusus yang
biasa dipergunakan oleh museum sehingga lebih tahan lama.
Perawatan perhiasan Kuningan: Apabila setelah sekian lama perhiasan
kuningan anda mulai suram maka untuk membuatnya kemilau kembali dapat
menggunakan cairan pemoles kuningan atau cukup direndam selama beberapa
saat menggunakan bahan asam semisal cairan jeruk atau saos tomat. Untuk
bagian-bagian yang berlekuk atau terdapat gulungan kawat, bersihkan
dengan digosok sikat gigi halus kemudian bilas air hingga bersih.
Apabila terdapat batu-batu atau gemstones pada perhiasan kuningan,
usahakan tidak terkena cairan asam. Saat sedang tidak dipakai bersihkan
perhiasan kuningan dengan lap lembut dan simpan rapat di dalam plastik
atau kotaknya.
5. STAINLESS STEEL, MONEL dan SURGICAL/DENTAL
a. STAINLESS STEEL
merupakan alloy campuran Chromium (sedikitnya 10.5% atau biasanya 18%),
Nickel (8%), Carbon (max 0.08%) dan logam-logam lain. Jenis logam
Stainless steel yang sering kita jumpai sehari-hari di rumah tangga
adalah Stainless steel 304 yang tahan terhadap bahan-bahan asam penyebab
oksidasi maupun bahan-bahan penyebab korosi biasa. Pada kondisi
tertentu, stainless steel 304 dapat mengalami TARNISH. Nah untuk
kondisi-kondisi yang menginginkan daya tahan korosi lebih tinggi
biasanya mempergunakan stainless steel 316 yang lebih tahan terhadap
korosi dibandingkan stainless steel 304. Pada stainless steel 316
ditambahkan Molybdenum (3%) dan kadar Nickel-nya juga dinaikkan (10-14%)
sehingga lebih tahan terhadap bahan-bahan kimia industri yang korosif.
Untuk perhiasan biasanya yang dipergunakan adalah jenis stainless steel
316, namun perhatikan untuk orang yg sensitif terhadap Nickel sebaiknya
menggunakan yang jenis grade seri 400.
Akan panjang pembahasannya jika kita akan mengulas jenis-jenis stainless
steel yang sangat banyak, namun secara umum dikenal jenis stainless
steel 18/8, 18/10 dan 18/0. Angka pertama menunjukkan kadar Chromium,
angka kedua menunjukkan kadar Nickel. Semakin tinggi angkanya, semakin
tahan terhadap korosi. Jenis 18/8 (mengandung 18% Chromium dan 8%
Nickel) serta jenis 18/10 (mengandung 18% Chromium dan 10% Nickel) masuk
dalam kategori grade “stainless steel seri 300″ yang bersifat non
magnetik. Jenis 18/0 (mengandung 18% Chromium dan tidak mengandung
Nickel) masuk dalam kategori grade “stainless steel seri 400″ yang mana
bersifat magnetik dan kurang tahan terhadap korosi dibandingan grade
seri 300.
Secara umum stainless steel akan keras jika mendapat perlakuan cold
working. Ya, termasuk jika kita mengolahnya untuk coiling dan wire
wrapping dimana semakin di uwer-uwer dia akan semakin keras. Apakah bisa
di annealing untuk melunakkannya? YA dan TIDAK. Tergantung jenisnya.
Saya ngga paham sampai detail sekali mengenai aneka jenis kawat seri 400
tapi kalau mau mendownload guideline ada di sini: file pdf guidelines
penggunaan stainless steel.
tabel_korosif_logam
Urutan logam dari yang paling korosif (magnesium) sampai yang paling tahan korosi (emas).
b. MONEL
adalah alloy campuran Nickel (biasanya 2/3 bagian atau sampai 70%)
dengan Tembaga (1/3 bagian) yang ditemukan pada tahun 1901 oleh Robert
Crooks Stanley dari International Nickel Co.. Monel sebenarnya adalah
nama trademark milik Special Metals Corporation. Monel sangat kuat,
tahan terhadap air asin dan suhu tinggi. Jenis-jenis monel ada Alloy
400, Alloy 401, Alloy R-405, Alloy 450, Alloy K-500, Monel 404
Copper-Nickel Alloy.
Pada tahun 1950 an penggunaan monel mulai banyak digantikan dengan
stainless steel karena mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan monel
namun harganya lebih murah (karena stainless steel lebih sedikit
mengandung nickel – mengapa harga nickel mahal baca di sini: Pengaruh
Harga Nickel ).
Jika diletakkan bersebelahan, dengan mata telanjang sulit membedakan
kawat stainless steel dengan kawat monel. Namun jika digunakan, kawat
monel terasa lebih lunak, tidak mudah putus dan tidak mudah kusut
meskipun digulung atau ditekuk berkali-kali. Salah satu cara untuk
membedakan kawat monel dengan kawat stainless steel (tanpa label) adalah
dengan menempelkan ujung kawat pada gerinda yang sedang berputar,
dimana kawat stainless steel akan mengeluarkan pijar api sedangkan kawat
monel tidak (itu sebabnya kawat monel lebih disukai sebagai safety wire
untuk pesawat).
c. SURGICAL STEEL WIRE atau kawat bedah
biasanya digunakan untuk membuat tusukan/gagang anting, terbuat dari
stainless steel 316. DENTAL WIRES mencakup kawat surgical steel, kawat
alloy NiTi (Nickel-Titanium) dan kawat Titanium (Nickel-free). Untuk
orang yang alergi terhadap logam nickel, pastikan menggunakan kawat
Titanium.
sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/51b85fa47c1243b442000009/jenis-jenis-logam-untuk-perhiasan
+ komentar + 3 komentar
Saya punya logam jewellery tahun 1900 ada gambar garidanya sama gampar putri liberty saya mau jual ini nomor saya 085360632848
Saya punya logam jewellery tahun 1900 ada gambar garidanya sama gampar putri liberty saya mau jual ini nomor saya 085360632848
Perhiasan silver dan emas sebenarnya sama saja, namun kebanyakkan masyarakat menilai perhiasan silver merupakan perhiasan kelas dua setelah emas. Salah satu hal yang penting diketahui adalah merawat silver tidak sama dengan merawat emas. Emas lebih tahan dibandingkan dengan perak yang sensitif. Silver cepat berubah warna dari bersinar menjadi pudar kecoklatan, kekuningan, menghitam dan kilaunya hilang. Tapi sebenarnya perhiasan perak memiliki mutu yang lebih baik dibandingkan bahan lainnya seperti tembaga, janji anda boleh merawatnya dengan betol dan rajinkan lah diri untuk cuci aksesori silver anda supaya kembali putih dan berkilat seperti baru. Jasa Penulis Artikel jual kardus bekas
Posting Komentar